Daftar: 1. PERSIAPAN SEBELUM MENULIS
2. DASAR-DASAR MENULIS KREATIF
3. SETELAH MENULIS
1. Persiapan Sebelum Menulis
Banyak calon penulis yang dalam membuat karyanya langsung menulis, tanpa mempersiapkan apa pun terlebih dahulu. Biasanya kejadiannya seperti ini: seorang calon penulis lagi di mobil, tibatiba mendapatkan ide untuk membuat novel, lalu lang sung pulang ke rumah membuka laptop.
Dia menulis dan menulis, hingga akhirnya sampai halaman tiga puluh. Dia terdiam dan bertanya kepada dirinya sendiri, "Selanjutnya gue apain ya, nih cerita?" Dia pun menyimpan naskah novel ini, berkata kepada diri mereka bahwa "novelnya mentok". Selanjutnya, terjadi lagi, ide datang di tempat yang tidak terduga, lalu dia membuka laptop, mencoba menulis dan mentok lagi di halaman tiga puluhan. Begitu terus sampai akhir zaman.
Di bagian pertama ini kalian akan mempelajari apa yang harus dilakukan sebelum menulis .
A. Menggali Ide
Saya akan memberi tahu langsung to the point: ide sangat sulit dicari. Kami, para penulis, bahkan menamakan kesulitan mencari ide sebagai white paper syndrome, yaitu sindrom kertas putih. Sindrom ini terjadi ketika kami membuka halaman kosong di Microsoft Word, lalu hanya melihat kursornya berkedap kediptanpa tahu harus menulis apa. Sepanjang waktu yang terlihat hanya kertas kosong. Ide tidak kunjung datang.
Kamu pasti pernah mengalaminya, ingin sekali menulis cerita, tapi yang dilakukan hanya bengong berjamjam tak tahu harus menulis apa. Ide seakanakan makhluk langka yang jarang sekali orang lihat, seperti siluman buaya putih dalam sebuah perkampungan.
Ide yang baik seolah datang setahun sekali, bahkan ada yang bilang ide itu kayak nyari wangsit, datang dengan sendirinya. Benarkah?
Buat saya, tidak. Ide tidak datang dengan sendirinya. Kita yang harus menggalinya. Seperti sebuah harta karun yang tertimbun, ide yang baik harus kita gali. Gali di mana? Gali dalam diri kita sendiri, karena ide yang baik tersembunyi di dalam diri kita sendiri, tanpa kita sadari.
Semua penulis mungkin punya metodenya sendiri dalam menggali ide. Namun, ini adalah rahasia saya: IDE DATANG DARI KEGELISAHAN.
Semua karya yang Raditya Dika ciptakan berasal dari kegelisahan dari mulai film
sampai standup comedy idenya didapat dari membongkar kegelisahannya, sebgai contoh skenario film
Cinta Brontosaurus yang dia tulis ketika dia sedang patah hati, setelah pacaran selama empat tahun. Pengalaman itu membuat saya jadi percaya cinta bisa kedaluwarsa.
Kegelisahan ini yang saya akhirnya buat menjadi skenario film. Cinta Brontosaurus dia ciptakan untuk menjawab: benarkah cinta bisa kedaluwarsa?
Pada masa yang lain, dia punya kegelisahan terhadap malam minggu. Waktu itu saya tidak punya pacar, dan bingung mau ngapain ketika malam Minggu
tiba. Setiap malam Minggu, kerjaannya cuma nonton bola di rumah. Palingpaling juga ngobrol sama kucing. Sesekali saya pergi kencan, biasanya juga berujung ga
gal. Saya merasa harus menuangkan kegelisahan dan pengalaman saya ini ke dalam sebuah serial komedi.
Maka, saya membuat Malam Minggu Miko, cerita tentang cowok cemen yang ingin mendapatkan pacar setiap malam Minggu.
MENGENALI KEGELISAHAN
Sekarang kamu sudah tahu bahwa ide datang dari kegelisahan. Tapi, bagaimana jika kamu tidak menggelisahkan apaapa? Jawabannya, tidak mungkin. Sebagai